DINEWS.ID – Lagi-lagi PPDB kisruh dan menuai protes. Kali ini SMAN 3 Kota Bogor menjadi sorotan banyak pihak, sebab hak pendidikan bagi warga sekitar sekolah dirasa terampas oleh para penumpang kartu keluarga (KK), yang sebenarnya berasal jauh dari luar zonasi sekolah dan diterima begitu saja dengan alasan sistem.
Ironisnya, banyak warga asli sekitar lokasi sekolah tersebut yang malah gigit jari, usai ditolak masuk melalui jalur zonasi. Sebab banyak pelajar yang berasal dari luar wilayah Kecamatan Baranangsiang bahkan dari kawasan Sentul (Kabupaten), diterima lantaran menyiasati menumpang KK dengan jarak 200 meter dari sekolah. Sementara warga asli sekitar, berjarak lebih namun masih di dalam zonanya yang menjadi terkesan kalah jarak.
Tagline yang digaungkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang transparan, dinilai warga hanya isapan jempol semata. Keanehan siasat menumpang KK untuk kepentingan PPDB yang kerap merenggut hak orang lain itu dilegalkan, menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
Kamis (20/06/2024) pagi, sejumlah orang tua murid yang ditolak, mendatangi SMAN 3 Kota Bogor. Mereka mempertanyakan penolakan pihak sekolah, padahal mereka merupakan warga asli di sekitar sekolah tersebut.
