DINEWS.ID – Sebanyak 91 perusahaan yang berbasis di Singapura baru-baru ini diidentifikasi terlibat dalam aliran pasokan ke militer Myanmar, menambah daftar awal 47 perusahan yang baru-baru ini disebutkan oleh Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Anggota Parlemen (MP) Vikram Nair (Partai Aksi Rakyat – Admiralty) dan Dennis Tan (Partai Buruh – Hougang), Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan mengklarifikasi bahwa pemerintah tidak memberlakukan embargo perdagangan umum terhadap Myanmar.
“Oleh karena itu, kami sedang mencari lebih banyak rincian seperti dokumen transaksi ekspor untuk memastikan bagaimana transaksi ini terkait dengan pembuatan senjata di Myanmar, sehingga pemeriksaan dan investigasi kami dapat lebih menyeluruh, dan efektif berdasarkan bukti yang obyektif,” katanya, seperti dikutip channelnewsasia.com, Selasa 4 Juni 2023.
Baca Juga : Kepala Militer Rusia Wagner Yevgeny Prigozhin Tepis Tudingan Pengkhianatan oleh Putin
Dr Balakrishnan menambahkan bahwa itu “bukan tujuan kebijakan pemerintah Singapura untuk memblokir perdagangan yang sah dengan Myanmar”, dengan mencatat bahwa total perdagangan bilateral antara kedua negara pada tahun 2022 mencapai S $ 5,8 miliar (US $ 4,2 miliar).