Daerah  

Tingginya Risiko Bencana Alam, Pemkot Bogor Susun Dokumen KRB

risiko bencana
Pemkot Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) untuk periode 2023 – 2028 di Ruang Studio PWK, Gedung Fakultas Teknik Universitas Pakuan, belum lama ini. Foto : Istimewa.

DINEWS.ID – Pemkot Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) untuk periode 2023 – 2028 di Ruang Studio PWK, Gedung Fakultas Teknik Universitas Pakuan belum lama ini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tim teknis KRB, BMKG wilayah Jawa Barat, IPB University, PMBG, dan BBWS Ciliwung – Cisadane.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya kajian risiko bencana dalam konteks Kota Bogor.

Data historis dari tahun 2017 hingga 2020 menunjukkan tingginya insiden bencana alam di wilayah ini. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketangguhan terhadap potensi bencana, yang mencakup survei lapangan, mitigasi, jalur evakuasi, dan tindakan lainnya, sangat diperlukan.

Dengan melibatkan para ahli dari akademisi dan instansi terkait, Kota Bogor berupaya untuk memahami dan merinci kerawanan terhadap bencana dengan menyusun dokumen KRB.

“Sehingga kota ini perlu resilience daya tahan bencana. Jadi daya tahan ini tidak hanya pada survei lapangan. Jadi kita melihat juga mitigasi apa yang harus kita lakukan, kemudian jalur evakuasi dan sebagainya,” kata Syarifah dalam keterangannya, Kamis, 14 September 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *