Refurbishing Furnitur Lama, Cara Kreatif Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Refurbishing
Female artist in apron painting vintage chair in white color with paintbrush in workshop.

DINEWS.ID Refurbishing atau memperbarui furnitur lama menjadi tren yang kian populer sebagai upaya mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menghemat biaya. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, furnitur lama yang tampak usang dapat kembali terlihat baru dan menarik.

Furnitur seperti meja makan, kursi teras, dan meja tamu yang masih berfungsi dengan baik namun terlihat kusam, bisa kembali tampil segar melalui proses pengecatan ulang. Cara ini dianggap praktis dan ekonomis, terutama untuk furnitur berbahan dasar kayu.

Langkah pertama dalam proses pengecatan ulang adalah menghapus cat lama menggunakan bahan seperti paint remover, mineral spirits, amplas, dan brass wool. Setelah cat lama terangkat, permukaan furnitur dibersihkan dan siap dicat ulang sesuai warna pilihan.

Beberapa inspirasi warna yang bisa diterapkan antara lain:

  • Warna transparan kayu, yang menonjolkan serat alami kayu.
  • Shabby chic white, tren dekorasi dengan sentuhan putih memudar.
  • Lateks dan cat minyak, pilihan dengan variasi warna luas.
  • Milk paint, cat berbasis susu yang ramah lingkungan.
  • Cat semprot kalengan (Pylox), untuk hasil cepat dan efisien.

Setelah pengecatan, furnitur sebaiknya tidak langsung dijemur di bawah matahari karena dapat menyebabkan penggelembungan cat. Proses pengeringan ideal dilakukan di ruang terbuka dengan ventilasi baik.

Selain mengecat ulang, mengganti bantalan kursi atau kain sofa juga menjadi pilihan untuk menyulap furnitur lama agar tampil seperti baru. Penggantian bantalan cukup dilakukan sendiri dengan alat sederhana, sedangkan penggantian kain sofa disarankan menggunakan jasa profesional karena membutuhkan teknik khusus.

Upaya refurbishing tidak hanya memberikan tampilan baru pada furnitur, tetapi juga mendukung gerakan reduce-reuse-recycle dan mengurangi konsumsi barang baru. Dengan cara ini, masyarakat turut berkontribusi pada pelestarian lingkungan secara praktis dari rumah sendiri. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *