Diterjang Banjir, 495 Ribu Warga India Dievakuasi

banjir
Sebuah keluarga mengungsi dari sebuah desa yang terendam banjir di distrik Baska, Assam. Foto : PTI

DINEWS.ID – Lebih dari 495 ribu warga di timur laut India dilanda banjir parah usai hujan lebat mengguyur wilayah itu hingga menenggelamkan seluruh desa.

Otoritas manajemen bencana India menyebut ratusan warga itu tersebar di 22 distrik di negara bagian Assam.

Sekitar 14 ribu orang dievakuasi ke kamp-kamp bantuan setelah hujan deras melanda seluruh wilayah di tengah musim hujan belakangan ini. Hujan itu mengakibatkan sungai Beki yang mengalir melalui Assam meluap. Setidaknya satu orang meninggal dunia imbas banjir.

Negara bagian berpenduduk lebih dari 31 juta orang itu memang mengalami hujan lebat dan banjir selama musim hujan yang tak henti-hentinya. Musim hujan di India sendiri bisa berlangsung dari April hingga September.

Tahun ini, banjir melanda Assam satu pekan setelah topan tropis Biparjoy menghantam pantai barat India.

Sementara itu, pada saat yang sama, beberapa bagian India utara mengalami gelombang panas tak berkesudahan karena suhu kian melonjak di dua negara bagian terpadat, yakni Uttar Pradesh dan Biharz.

Atas peristiwa itu, Departemen Meteorologi, mengimbau masyarakat setempat untuk waspada dan tetap mengikuti perkembangan terbaru untuk hujan lebat dan badai petir di beberapa bagian negara bagian.

Berdasarkan laporan ASDMA tercatat bahwa erosi juga terjadi di Sonitpur, Bongaigaon, Darrang, Dhubri, Lakhimpur, Morigaon, Nalbari, Salmara Selatan, dan Udalguri. Insiden terkait tanah longsor terjadi di Bongaigaon dan Dima akibat hujan lebat.

Banjir merusak tanggul, jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya di Barpeta, Sonitpur, Darrang, Nalbari, Baksa, Chirang, Dhubri, Kokrajhar, Lakhimpur, Udalguri, Bongaigaon, Dhemaji dan Dibrugarh.

Daerah-daerah perkotaan terendam banjir di banyak tempat di distrik Barpeta, Darrang, Jorhat, Kamrup Metropolitan, dan Kokrajhar, laporan ASDMA menambahkan.

Pasukan paramiliter, NDRF, SDRF, Dinas Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat (F&ES), pemerintahan sipil, LSM dan penduduk setempat telah terlibat dalam operasi penyelamatan dan pemberian bantuan, demikian yang dilaporkan oleh PTI. *

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *