DINEWS.ID – Serial Squid Game musim ketiga resmi dirilis pada Jumat, 27 Juni 2025, sebagai penutup dari rangkaian kisah fenomenal asal Korea Selatan tersebut.
Namun, alih-alih mendapat sambutan positif, musim terakhir ini justru menuai kritik tajam dari sejumlah kalangan, terutama feminis dan komunitas LGBT.
Sejak episode terakhir ditayangkan, media sosial dipenuhi komentar negatif yang menyebut Squid Game 3 tidak ramah terhadap perempuan dan kelompok marjinal. Jalan cerita disebut-sebut sarat dengan pesan misoginis dan nuansa pro-life yang kontroversial.
Salah satu adegan yang memicu reaksi keras adalah kematian karakter transgender Player 120 (diperankan Co Hyun-ju) yang membantu proses persalinan Player 222 (Ju Hee), namun kemudian dibunuh oleh ayah dari bayi tersebut, Player 333 (Minggyu).
Tak hanya itu, tokoh utama seperti Jun Hee dan Gi Hun juga diceritakan tewas tragis. Gi Hun bahkan mengorbankan dirinya demi menyelamatkan bayi Jun Hee, yang kemudian diberi nomor pemain dan dilibatkan dalam permainan.
Penonton mempertanyakan keputusan kreatif yang diambil tim produksi. Sejumlah pihak menyebut narasi ini misoginis karena seluruh karakter perempuan utama tewas sebelum episode keempat.
Fokus cerita yang dinilai berlebihan pada keselamatan bayi pun dikritik karena dianggap mengabaikan nyawa karakter lain, serta menyiratkan pesan pro-life.
“Saya bingung, ini drama survival atau propaganda pro-life? Semua perempuan tewas, bayi dijadikan harapan, padahal baru lahir. Cerita ini kehilangan arah,” tulis salah satu pengguna X, dikutip dari Times of India, Sabtu (28/6/2025).
Kritik juga muncul terkait ketimpangan representasi gender dalam musim ini. Penonton menilai baik karakter laki-laki maupun perempuan sama-sama digambarkan negatif, sehingga meninggalkan pertanyaan besar mengenai pesan moral serial tersebut.
Komunitas LGBT turut menyayangkan tidak adanya pengembangan karakter Co Hyun-ju yang sempat diperkenalkan pada musim kedua. Mereka menyebut hal ini sebagai kemunduran dari upaya inklusivitas yang sebelumnya sempat digaungkan serial ini.
Selain isu representasi, banyak penonton merasa kecewa dengan akhir cerita yang dianggap menggantung. Meski tokoh utama Gi Hun telah tewas, cerita masih menyisakan ruang untuk kelanjutan permainan, sehingga menimbulkan kesan antiklimaks.
Dengan berbagai kontroversi yang mencuat, musim terakhir Squid Game justru menimbulkan kekecewaan besar di kalangan penggemar. Alih-alih menjadi penutup yang berkesan, Squid Game 3 kini dikenal sebagai musim paling kontroversial dalam sejarah serial tersebut. ***







