DINEWS.ID – Banjir dapat meninggalkan dampak merugikan, terutama bagi pemilik rumah. Setelah air surut, proses pembersihan menjadi prioritas utama untuk memastikan keamanan, kesehatan, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai pembersihan adalah memastikan keamanan rumah dengan mematikan seluruh aliran listrik. Hal ini penting guna mencegah risiko sengatan listrik. Pemeriksaan kondisi kabel juga perlu dilakukan untuk memastikan semuanya dalam keadaan kering sebelum listrik dinyalakan kembali.
Warga disarankan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan karet, masker, dan sepatu bot saat membersihkan rumah. APD penting untuk melindungi diri dari kontaminasi air banjir yang mengandung kuman, bahan kimia, atau benda tajam.
Air sisa banjir perlu dikeluarkan menggunakan pompa air, alat penyedot, atau peralatan manual seperti ember dan serokan. Air yang dikeluarkan harus dialirkan ke tempat aman agar tidak menimbulkan masalah baru di lingkungan sekitar.
Selanjutnya, lumpur dan kotoran yang menempel di lantai, dinding, serta perabotan harus segera dibersihkan. Proses ini dapat dilakukan dengan sekop, sapu, dan kain lap, dilanjutkan dengan penyemprotan air bersih sebelum penggunaan cairan pembersih.
Setelah kotoran dibersihkan, seluruh permukaan rumah perlu disinfeksi menggunakan cairan pembersih yang mengandung pemutih untuk membunuh kuman dan bakteri. Perhatian khusus juga perlu diberikan pada sudut-sudut ruangan dan celah sempit.
Barang elektronik yang terkena air banjir tidak boleh langsung digunakan. Pemeriksaan oleh teknisi diperlukan guna mencegah kerusakan lebih lanjut atau risiko korsleting. Sementara itu, perabot berbahan kayu atau kain yang sudah tidak bisa diselamatkan sebaiknya dibuang untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Pakaian, seprai, dan peralatan dapur yang terendam banjir juga harus dicuci bersih dengan deterjen dan dikeringkan sempurna agar tidak menimbulkan bau atau pertumbuhan jamur. Ventilasi rumah juga perlu diperhatikan dengan membuka jendela dan pintu, serta menggunakan kipas atau dehumidifier untuk mempercepat pengeringan.
Selain itu, penting untuk memeriksa saluran air, talang, dan drainase. Pastikan tidak ada sumbatan agar tidak menimbulkan genangan air pada saat hujan berikutnya. Pemeriksaan terhadap kerusakan struktural pada bangunan juga perlu dilakukan, termasuk kebocoran atau keretakan, dan segera diperbaiki jika ditemukan masalah.
Barang-barang yang sulit dikeringkan dan berpotensi menjadi sarang bakteri, seperti kain dan kayu, sebaiknya dibuang. Makanan dan obat-obatan yang terkontaminasi air banjir juga harus disingkirkan demi kesehatan keluarga.
Jika kerusakan akibat banjir tergolong parah, masyarakat disarankan menghubungi tenaga profesional untuk membantu proses pembersihan dan perbaikan. Dokumentasi kerusakan juga dianjurkan untuk keperluan klaim asuransi bila diperlukan. ***







