DINEWS.ID – Seorang pria berusia 43 tahun dan dua anak berusia sembilan tahun tewas dalam kecelakaan tragis setelah mobil Tesla yang mereka tumpangi terbakar di Schwerte, Rhine-Westfalen Utara, Jerman, pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Juru bicara kepolisian distrik Unna, Bernd Pentrop, mengatakan kecelakaan bermula ketika pengemudi mencoba menyalip konvoi mobil lain. Mobil kemudian keluar jalur, tergelincir ke parit, dan menabrak pohon. “Ketiga penumpang tidak dapat diselamatkan karena mobil terbakar,” ujarnya kepada Bild.
Sementara itu, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun berhasil keluar sendiri dari kendaraan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Upaya penyelamatan melibatkan dua helikopter, polisi, dan tenaga medis. Namun, identitas para korban belum dirilis. Seorang saksi mata, Roman Jedrzejewski, pemilik toko cat di dekat lokasi kejadian, mengaku sempat berusaha menolong dengan alat pemadam kebakaran. “Saya ingin menyelamatkan mereka. Saya mencoba membuka pintu mobil, tetapi tidak bisa. Panasnya luar biasa. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya kepada Ruhr News.
Tesla diketahui menggunakan pintu elektrik yang dibuka dengan tombol, berbeda dengan pintu konvensional. Dalam situasi darurat, sistem kelistrikan yang rusak dapat membuat pintu tidak berfungsi. Meski terdapat tuas manual di dalam kendaraan, anak-anak disebut kemungkinan kesulitan mengoperasikannya.
Asosiasi mobil Jerman (ADAC) sebelumnya telah memperingatkan risiko penggunaan gagang pintu tarik. Pekan lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) juga membuka penyelidikan terhadap 174.000 unit Tesla Model Y 2021 terkait laporan pintu elektrik yang gagal berfungsi.
CEO Volkswagen, Thomas Schafer, bahkan menilai desain gagang pintu tradisional lebih aman, meski tidak selalu praktis. Sementara itu, regulator otomotif China sedang mempertimbangkan pelarangan penggunaan gagang pintu tarik pada kendaraan listrik demi alasan keselamatan.