Kecelakaan Beruntun Libatkan Mobil Damkar di Solok, Satu Orang Tewas

DINEWS.ID – Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemerintah Kabupaten Solok mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Simpang Lima, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat, Selasa (8/7/2025). Akibat insiden tersebut, satu orang pejalan kaki meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Solok Kota, Iptu Teguh Prilianto, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat mobil damkar L-Truck Hino BA 9609 HK tengah melaju menuju Paninjauan untuk memadamkan kebakaran lahan.

“Saat melintasi persimpangan, sebuah mobil Toyota Avanza hitam dengan nomor polisi B 1070 PZA yang dikemudikan Desmiati (46) sempat berhenti karena mendengar sirene mobil damkar, namun kemudian kembali melaju saat mobil damkar sudah mendekat. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan,” ujar Teguh.

Benturan membuat mobil damkar yang dikemudikan Hilhanda Perkasa (31) dengan sembilan penumpang hilang kendali dan oleng ke kanan. Kendaraan tersebut lalu menabrak sepeda motor Honda Scoopy bernomor BA 3089 PL yang sedang mengisi bahan bakar di pom bensin mini, serta seorang pejalan kaki bernama Nurnengsih (59).

“Nurnengsih mengalami luka berat dan kakinya putus. Korban meninggal dunia dalam perawatan di RST Solok,” kata Teguh.

Selain korban jiwa, insiden juga menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka. Mereka dilarikan ke RSU M Natsir, Solok. Korban luka meliputi pengemudi dan penumpang mobil Avanza (Desmiati dan Sawardi), pengendara Scoopy (Sahra Yulanda), serta tujuh dari sembilan penumpang mobil damkar, yakni Tiang Sidiq, Rafli Tito Putra, Wiki Candra, Olektria, Alvitoni, Yola Adelia, dan pengemudi Hilhanda Perkasa.

Ketiga kendaraan dalam peristiwa tersebut mengalami kerusakan cukup parah. “Toyota Avanza rusak di bagian depan dan kanan belakang, mobil damkar rusak di sisi kiri depan, sementara sepeda motor Scoopy rusak di bagian kiri depan,” ungkap Teguh.

Saat ini, Satlantas Polres Solok Kota masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kecelakaan beruntun tersebut. ***