DINEWS.ID – Regu penyelamat menyisir jalan-jalan di Kota Derna mencari mayat korban banjir besar Libia Timur yang menyebabkan jebolnya dua bendungan, dan menewaskan sedikitnya 5.100 orang. Saksi korban selamat menyatakan, volume air dengan cepat naik hingga melebihi gedung dua lantai.
Akses menuju Kota Derna di Mediterania sulit ditembus setelah banjir besar merusak sebagian besar akses jalan. Relawan yang berhasil memasuki Kota Derna menggambarkan, banjir besar yang terjadi pada Senin (11/9/2023) tersebut, telah menghancurkan seperempat bangunan kota. Ribuan orang masih hilang, dan puluhan ribu warga yang selamat kehilangan tempat tinggalnya.
“Mayat ada di mana-mana, di dalam rumah, di jalanan, di laut. Ke mana pun Anda pergi, Anda akan menemukan pria, wanita, dan anak-anak yang tewas,” kata Emad al-Falah, seorang pekerja bantuan dari Benghazi, melalui telepon dari Derna.
Badai Daniel telah menyebabkan banjir mematikan pada hari Minggu (10/9/2023) di banyak kota di Libia timur, dengan yang paling parah terdampak adalah Kota Derna. Banjir besar telah menjebol dua bendungan di pegunungan di atas kota tersebut. Akibatnya, air banjir bandang mengalir deras ke Sungai Wadi Derna dan melewati pusat kota, menyapu seluruh blok kota.
Volume air naik dengan cepat hingga setinggi 7 meter, menurut kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit di Libia Yann Fridez, kepada penyiar France24.
Seorang guru bernama Mohammed Derna mengatakan, dia dan keluarga serta tetangganya bergegas naik ke atap gedung apartemen mereka. Ia terkejut melihat volume air yang mengalir deras dengan cepat mencapai lantai dua dari banyak bangunan. Mereka menyaksikan orang-orang di bawah, termasuk perempuan dan anak-anak hanyut.