Stroke Tak Lagi Hanya Menyerang Lansia, Ini Faktanya

stroke
Ilustrasi/freepik.com

DINEWS.ID – Selama ini stroke kerap dikaitkan dengan penyakit yang menyerang kelompok lansia. Namun, kenyataannya stroke bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang masih berada di usia produktif.

Kabar duka datang dari jurnalis senior Najwa Shihab. Sang suami, Ibrahim Sjarief bin Husein Assegaf, meninggal dunia pada Selasa (20/5) di usia 48 tahun akibat stroke yang menyebabkan pendarahan di otak.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa stroke bukan lagi penyakit eksklusif bagi lansia. Sebuah studi pada 2021 mencatat bahwa 10-15 persen kasus stroke terjadi pada kelompok usia 18-50 tahun. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menunjukkan bahwa 1 dari 7 kasus stroke terjadi pada orang berusia 15-49 tahun.

Apa Penyebabnya?

Secara umum, stroke terjadi karena dua hal: penyumbatan aliran darah dan pecahnya pembuluh darah di otak.

Dilansir dari Medical News Today, stroke iskemik terjadi ketika arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini lebih sering menyerang lansia, namun bisa juga terjadi pada usia muda.

Sementara itu, stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, menyebabkan darah bocor ke jaringan otak. Kondisi ini kerap dipicu oleh tekanan darah tinggi yang tak terkontrol, pembuluh darah yang lemah, radang pembuluh (vaskulitis), atau aneurisma.

CDC mengungkapkan bahwa saat stroke terjadi pada usia muda, biasanya dipicu oleh faktor-faktor berikut:

1. Obesitas

Obesitas meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menunjukkan bahwa pada 2017–2018, obesitas parah memengaruhi:

  • 12% orang dewasa usia 40–59 tahun
  • 9% orang dewasa usia 20–39 tahun
  • 6% orang dewasa usia 60 tahun ke atas

2. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan sumbatan atau bahkan pecahnya pembuluh darah di otak. American Heart Association Journals mencatat bahwa 1 dari 8 orang berusia 20–40 tahun mengalami tekanan darah tinggi.

3. Diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terkena stroke dibandingkan orang tanpa diabetes. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di berbagai organ, termasuk otak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa lebih dari 95 persen kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang erat kaitannya dengan gaya hidup kurang aktif, berat badan berlebih, serta pola makan tinggi gula dan lemak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *